Disuatu desa tinggallah masyarakat desa yang miskin dan tidak miskin, serta masyarakat yang hidup dengan pas-pasan. Nama desa tersebut adalah Desa Ngapaya. Masyarakat desa biasanya menjalani kehidupan mereka dengan akur, gotong royong, dan damai. Namun terkadang ada juga sekelompok ibu-ibu yang mengisi waktu luang dengan bergosip. Pada suatu hari tampak seorang ibu sedang mengantri untuk membayar listrik. Fani : “oh Ivan berapa mhe listrik yang saya mau bayar ini bulan ?” (sambil menggendong anaknya). Ivan : “Ini bulan yang mau dibayar delapan ribu Sembilan ratus lima puluh rupiah” (sambil melihat data yang ada dikomputer). Fani : “Tina kasih cukupkan dulu uangku untuk bayar listrik, soalnya uangku Cuma lima ribu rupiah jhe, terus kamu tambah-tambahkan lagi biayanya listrikku nah. Kan kamu sudah tau mhe saya ini orang miskin kasih cukupkan itu kasihan” (dengan suara m